JAKARTA, HINews - Relawan Prabowo Barisan Rakyat 08 (Barak 08) melaksanakan rapat koordinasi di Kantor Barak 08, Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan, Rabu (19 Juli 2023).
Diketahui, BARAK (Barisan Rakyat) 08 menyikapi positif pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Budiman Sudjatmiko.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum BARAK 08 Martin Sinaga menyampaikan, pertemuan tersebut menggambarkan betapa pentingnya mengedepankan kepentingan masa depan bangsa ketimbang terjebak dalam konflik masa lalu.
Menurutnya, sikap Budiman menggambarkan ciri berpikir seorang aktivis yang harus berpikiran terbuka dan mengedepankan kebaikan masa depan bangsa.
“Sikap Budiman sesuai dengan sikap kami yang juga banyak diisi oleh aktivis pergerakan. Bangsa ini terlalu berharga jika perbedaan sikap masa lalu dijadikan belenggu untuk menata masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Dikatakannya lagi, seorang aktivis bukan saja perlu dewasa dalam menyikapi perbedaan pendapat, melainkan juga fokus pada kepentingan yang lebih besar.
Masih kata Ketua Umum Barak 08, Masa lalu itu pelajaran yang perlu kita ambil hikmahnya untuk sebuah kepentingan yang lebih besar, kepentingan Nasional. "Bahwa persatuan dan kemajuan (bangsa) jauh lebih penting untuk diperjuangkan," tandasnya.
Bicara kebangsaan, kata dia lagi, harusnya fokus ke upaya membangun masa depan yang lebih baik. "Seperti halnya, Pertemuan Pak Prabowo dengan Mas Budiman menggambarkan bahwa perbedaan di masa lalu bisa diselesaikan dengan mengedepankan tujuan bersama meraih masa depan yang lebih baik," terang Ketua Umum Barak 08 ini.
Untuk diketahui, BARAK 08 memandang respon nyinyir netizen yang seakan menyudutkan Budiman karena bertemu dengan Prabowo Subianto dan menyebut nama terakhir sebagai salah satu sosok ideal untuk memimpin Indonesia.
Martin pun menyerukan, rakyat jangan mau dibelenggu masa lalu yang justru bisa menghambat proses rekonsiliasi.
Prabowo secara ksatria sudah menjalani proses hukum yang perlu dijalani. Sekian alasan perihal pelanggaran HAM masa lalu yang ditudingkan juga sudah berkali-kali diutarakan secara terbuka.
"Sekarang yang paling penting adalah menatap masa depan," kata Martin.
Dia pun memaparkan, pertemuan Prabowo Subianto dengan Budiman seharusnya tidak dimaknai negatif, apalagi dicap sebagai pengkhianatan terhadap cita-cita perjuangan.
Dalam pertemuan tersebut keduanya secara terbuka menyatakan memiliki visi yang sama terhadap Indonesia ke depan. "Tidak elok kalau kita menghakimi sebuah upaya rekonsiliasi sebagai pengkhianatan. Indonesia harus bersatu," pintanya.
Seperti diketahui, lanjut Martin, Budiman Sudjatmiko sebelumnya diundang oleh Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta.
Dia pun menambahkan, bahwa pertemuan keduanya membahas sejumlah persoalan bangsa. Banyak warganet menyikapi nyinyir pertemuan Budiman dengan Prabowo yang dianggap tidak sesuai lagi dengan idealismenya sebagai mantan aktivis demokrasi. (Kr1)
Editor : KR1