DKI Jakarta Siapkan Isoter Pasien Covid-19

avatar Harian Indonesia News

JAKARTA, Hinews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah lokasi isolasi terpusat (isoter) bagi pasien positif Covid-19. Sebanyak enam lokasi dengan total hampir 1.000 bed atau tempat tidur disiapkan sebagai antisipasi menghadapi puncak gelombang ketiga akibat varian omikron yang diperkirakan terjadi pada akhir Februari.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, total ada 921 bed yang tersedia di enam lokasi dan sebagian sudah terpakai. Enam lokasi isoter bagi pasien bergejala ringan tanpa komorbid itu, yakni di Cik’s Mansion Jakarta Pusat, Graha Wisata Ragunan Jakarta Selatan, Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jakarta Selatan, Masjid Raya KH Hasyim Ashari Jakarta Barat, dan Wisma Adhyaksa Puri Loka Jakarta Timur.

Baca Juga: Tak Ada Daerah PPKM Level 4, Satgas: Perlu Dipertahankan

“Baru terpakai itu 47 tempat tidur, jadi masih ada 874 tempat tidur lagi,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/2).

 

Tiga lokasi yang telah terpakai, yakni Graha Wisata TMII terpakai 25 bed, Masjid KH Hasyim Ashari 10 bed, dan Wisma Adhyaksa sebanyak 12 bed. Sementara Graha Wisata Ragunan di Jakarta Selatan akan menerima pasien isolasi terpusat mulai hari ini, Sabtu (12/2).

Dikabarkan dari republika, wisma telah dibagi menjadi tiga zona: merah untuk pasien dan tenaga kesehatan, kuning dan hijau untuk pengelola. Pihak pengelola wisma telah melakukan persiapan sejak sepekan sebelumnya.

Di dalam ruangan, sekat antarzona dibagi menggunakan plastik streril keseluruhannya. Beranjak ke dalam kamar, pihak penyedia menyediakan dua tipe, satu menggunakan dua kasur berkapasitas dua orang, dan lainnya tiga kapasitas.

Masih di dalam ruangan, setiap fasilitas memiliki kamar mandi, pendingin ruangan hingga TV. Rencananya, mulai hari ini para pasien OTG bisa mulai datang dengan hasil rujukan puskesmas. Petugas wisma mengatakan, para relawan akan mulai berdatangan pada Senin (14/2) pekan depan.

Berdasarkan data Pemprov DKI, kasus aktif yang dirawat atau isolasi terus bertambah dan kini hampir mencapai 90 ribu orang. Kasus harian Covid-19 di Jakarta saat ini telah melampaui kasus harian pada puncak varian delta tahun lalu. Meski demikian, pasien yang memerlukan perawatan tidak sebanyak saat gelombang kedua di periode Juli-Agustus 2021.

Baca Juga: 26.000 Dosis Vaksin Covid-19 di Tulungagung Kedaluwarsa

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga bertambah signifikan di DI Yogyakarta. Kasus harian bahkan sudah di atas 600 kasus per hari. Namun, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 masih di angka normal. Sedangkan, tempat isoter juga belum banyak yang terisi.

 

“Kita lihat BOR rumah sakit masih normal, kemudian justru isoter kita berkurang banyak. Artinya penambahan (pasien Covid-19) itu sebagian besar isoman,” kata Aji.

Aji menyebut, sebagian besar penambahan kasus di DIY merupakan positif omikron. Banyak yang tidak bergejala atau hanya bergejala ringan, sehingga tidak banyak yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Hal ini yang membuat BOR maupun isoter belum banyak terpakai untuk penanganan Covid-19 di DIY.

 

Kementerian Kesehatan mencatat kasus Covid-19 di Tanah Air meningkat drastis tiga kali lipat selama dua pekan terakhir. Meski tak semua sampel pasien Covid-19 diperiksa pengurutan keseluruhan genom atau whole genome sequencing (WGS), Kemenkes mengasumsikan varian omikron menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini.

Baca Juga: Kemenkes Deteksi 332 Kasus Subvarian Omikron

“Kalau melihat pola peningkatan kasus yang signifikan selama 14 hari terakhir yang jumlah kasusnya bisa naik tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya adalah varian omikron,” ujar Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Dengan melihat pola penyebaran yang sangat cepat dan orang yang terinfeksi tidak bergejala dan gejala ringan, kata Nadia, Kemenkes menyimpulkan kemungkinan besar penyebab Covid-19 yang terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur adalah varian omikron. “Sebanyak 94 persen adalah pasien varian omikron,” ujar dia.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo mengungkap data yang menunjukkan 74 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit bergejala ringan dan tanpa gejala. Dia mengingatkan masyarakat yang positif Covid-19 namun hanya bergejala ringan atau tanpa gejala supaya tidak panik dengan mendatangi rumah sakit.

Windhu meminta pemerintah daerah memiliki tempat isolasi terpusat supaya pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan menjalani isolasi di sana. Pemda juga diminta melakukan penanganan Covid-19  sesuai level risiko daerah yang berbeda-beda.(qqdylm)

Editor : A1H

Opini   

Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Oleh : Wibisono Di berbagai penjuru Eropa , ada fenomena menarik yang terjadi di mana gereja-gereja yang tidak lagi digunakan untuk ibadah diubah…

Opini   

Catatan Politik Didik J Rachbini

Oleh: Didik J Rachbini Politik sebenarnya hanya citra (image), persepsi dan bukan yang sebenarnya atau bukan sebenar-benarnya.  Dalam politik…