JAKARTA, HINews - Puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) menggelar aksi di depan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (15/5/2024).
Dalam aksinya, massa mendesak Kejagung agar tidak tebang pilih menangani kasus mega korupsi PT Timah yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp172 triliun.
Baca Juga: LAMI Minta Kejagung Segera Ungkap Aktor Dibalik Kasus Mega Korupsi PT Timah
Ketua Umum LAMI Jonly Nahampun mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung Kejagung memeriksa siapapun oknum yang terlibat dalam kasus korupsi PT Timah.
Termasuk ada salah satu oknum mantan jenderal hingga petinggi partai politik yang disebut -sebut ikut terlibat harus segera dimintai keterangannya, sehingga kasus tersebut tidak memunculkan opini liar di ruang publik.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, ada petinggi parpol dan salah satu mantan jenderal diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut. Oleh sebab itu LAMI mendesak Kejagung segera memintai keterangan para oknum tersebut. Perlu diingat, prinsip penegakan hukum harus equality before the law, bahwa semua manusia setara di mata hukum," tegas Jonly saat menggelar orasi di depan Kejagung.
Baca Juga: LAMI: Ungkap Kasus Dugaan Gratifikasi Pembangunan Pasar Soreang dan Banjaran
Jonly mengungkapkan, LAMI akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Siapapun yang terlibat, baik itu petinggi parpol, mantan jenderal bahkan anak presiden sekalipun maka Kejagung tak boleh ragu untuk meminta pertanggungjawabannya di depan hukum.
Pihaknya juga mengaku bahwa LAMI telah mengantongi sejumlah nama pesohor tanah air yang diduga ikut terlibat dan menikmati uang haram hasil konspirasi jahatnya bersama PT Timah.
Dia juga mengingatkan agar Kejagung tidak "masuk angin" dalam mengungkap kasus korupsi PT Timah tersebut. Selain itu, LAMI juga meminta agar Kejagung mengungkap aktor intelektual di balik kasus mega korupsi yang menggemparkan Tanah Air ini di tengah himpitan ekonomi masyarakat akibat melonjaknya sejumlah komoditas harga pangan.
"Ini tentu sangat miris. Untuk itu kami akan kembali menurunkan massa yang lebih besar sebagai bentuk dukungan kepada Kejagung," pungkasnya.
Editor : Redaksi