Gelombang Dukungan Mengalir, 35 Cabor Sepakat Usung Arderio Hukom Jadi Ketua KONI Surabaya

SURABAYA, HINEWS — Gelombang dukungan dari 35 cabang olahraga menguatkan langkah Arderio Hukom menuju kursi Ketua KONI Surabaya. Sosok muda ini dinilai membawa gagasan baru untuk menjadikan olahraga Surabaya lebih berdaya dan mandiri lewat pemanfaatan dana CSR.

Dukungan itu muncul usai kegiatan Sambung Roso yang digelar di Surabaya, Kamis (13/11/2025), dan dihadiri oleh puluhan pengurus cabor dari berbagai disiplin olahraga. Dalam forum tersebut, Arderio menyampaikan visinya untuk menghadirkan perubahan positif dalam pengelolaan olahraga Surabaya agar lebih inklusif, terbuka, dan mandiri secara finansial.

“Saya tidak memikirkan siapa mendukung siapa. Saya lebih ingin mengenal teman-teman cabor. Karena pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang. Melalui Sambung Roso ini, saya ingin mendengar langsung keluh kesah mereka,” ujar Arderio.

Ia menegaskan bahwa setiap cabang olahraga memiliki tantangan yang berbeda dan perlu dicarikan solusi bersama agar pembinaan atlet di Surabaya berjalan lebih baik. Arderio menekankan bahwa prestasi olahraga Surabaya sudah kuat, sehingga tugas utama ke depan adalah memperkuat iklim pembinaan agar lebih sehat dan produktif, termasuk melalui pengembangan industri olahraga di tingkat lokal.

Menurutnya, keterbatasan anggaran dari Pemerintah Kota Surabaya tidak boleh menjadi penghalang bagi kemajuan olahraga. Ia menilai kerja sama antar-cabor, pemerintah, dan pihak swasta menjadi kunci agar pembinaan dapat terus berjalan secara berkelanjutan. “Kalau semua pengkot bisa duduk bareng, bukan sekadar kerja sama-sama tapi bekerja bersama, hasilnya pasti lebih baik. Kita bisa mengetuk pintu pemerintah maupun para pengusaha yang peduli olahraga,” jelasnya.

Arderio juga menyampaikan komitmennya untuk menghapus iuran bulanan bagi cabang olahraga jika dirinya terpilih sebagai Ketua KONI Surabaya. Sebagai gantinya, ia akan membuka akses dukungan dana melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Surabaya. “Saya siap membuka akses CSR dan siap ‘nyeles’ atau ‘ngamen’ untuk mencari dana pembinaan olahraga. Tapi itu semua tidak bisa sendiri, saya butuh dukungan semua pengkot agar hasilnya maksimal,” tegasnya.

Selain itu, Arderio memperkenalkan gagasan Surabaya Sport Show (Triple S), sebuah ajang pameran olahraga yang dirancang seperti travel fair atau job fair. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini akan mempertemukan berbagai cabor, masyarakat umum, dan pelaku industri olahraga seperti produsen apparel, sepatu, maupun peralatan olahraga. “Konsepnya seperti sports exhibition di mal-mal. Semua cabor bisa tampil, masyarakat bisa mengenal lebih banyak jenis olahraga, dan pelaku industri lokal juga bisa ikut. Fokusnya tetap untuk warga Surabaya,” paparnya.

Arderio menutup pertemuan dengan harapan agar komunikasi antara KONI dan cabor semakin terbuka. Ia menegaskan bahwa olahraga Surabaya tidak hanya harus berprestasi, tetapi juga mandiri secara finansial melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Dukungan terhadap Arderio juga datang dari berbagai tokoh olahraga, salah satunya Sekretaris Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Surabaya, Samsurin. Ia menilai Arderio memiliki visi segar yang mampu membawa perubahan dalam pengelolaan olahraga. “Kepemimpinan KONI Surabaya ke depan butuh figur yang punya visi jelas dan komitmen kuat terhadap pengembangan olahraga. Arderio menunjukkan arah yang positif dengan menghubungkan dunia olahraga dan industri,” ujarnya.

Samsurin mengungkapkan bahwa potensi dana CSR di Surabaya mencapai Rp312 miliar per tahun, namun belum banyak dimanfaatkan untuk sektor olahraga. “Surabaya ini gudangnya atlet, tapi CSR masih belum diarahkan untuk pembinaan. Kalau bisa dimanfaatkan, olahraga kita bisa lebih mandiri,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa 35 cabor yang hadir dalam forum Sambung Roso telah menyatakan dukungan penuh kepada Arderio Hukom dalam pemilihan Ketua KONI Surabaya. “Teman-teman dari 35 cabor sepakat mendukung Mas Arderio. Kami butuh penyegaran dan visi baru dalam kepemimpinan KONI Surabaya,” ungkapnya.

Samsurin optimistis Wali Kota Surabaya akan memberikan dukungan terhadap langkah-langkah pembaruan yang dilakukan KONI, terutama menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2027, di mana Surabaya ditargetkan mempertahankan gelar juara umum. Ia menambahkan, jika separuh dari dana CSR dialokasikan untuk olahraga dan sisanya untuk pendidikan serta kepemudaan, maka pembinaan olahraga Surabaya akan jauh lebih mandiri dan berkelanjutan.

“Kalau bisa mandiri lewat CSR, kenapa harus bergantung pada APBD? Kalau separuh dana CSR diarahkan untuk olahraga dan separuhnya untuk pendidikan serta kepemudaan, itu akan jauh lebih seimbang,” pungkasnya. (d1n) 

Editor : Redaksi