JAKARTA, HINews - Transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo akan berjalan mulus dan lancar, saat ini persiapan untuk itu sudah dilakukan oleh presiden Jokowi dengan mereshuffle kabinetnya jelang dua bulan berakhirnya masa pemerintahannya, tim Prabowo sudah di tempatkan diposisi penting dibidang ekonomi, Presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji untuk melanjutkan kebijakan pendahulunya, Joko Widodo, namun dia tidak akan menjadi sekedar “boneka” saat menjabat dan kemungkinan akan menegaskan independensinya.
Menurut pengamat kebijakan publik dan pembina Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Wibisono mengatakan apakah Prabowo akan tetap setia pada kebijakan Jokowi setelah mengambil alih kekuasaan pada Oktober nanti?.
Baca Juga: Raja Jawa Dalam Prespektif Demokrasi, Kekuasaan Yang Absolut
"Saya mendengar Prabowo ingin keluar dari bayang-bayang Jokowi dan ingin mandiri sebagai presiden dalam merumuskan kebijakan," ujar Wibi
Baca Juga: Aksi Massa Tolak Revisi UU Pilkada Selamatkan Demokrasi Indonesia
“Prabowo tidak ingin ada dua matahari dalam pemeritahannya. Dia ingin dipandang sebagai pemimpin mandiri. Saya memprediksi pecah kongsi diantara mereka tidak akan lama setelah pelantikan. Maksimal 100 hari pemerintahan,” jelasnya
Lanjutnya, salah satu tantangan buat pemerintahan era Prabowo adalah Warisan Utang Jokowi akan menjadi batu sandungan dalam menjalankan program unggulan.
"Pemerintahan Jokowi mewariskan utang jumbo kepada penerusnya.
Setidaknya, jumlah utang yang akan diwariskan Jokowi kepada presiden terpilih itu mencapai lebih dari Rp8.000 triliun," kata wibi
Baca Juga: Tergiur Bohir Dadakan, Banyak Kontestan Pilkada Tertipu
"Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam buku APBN KiTa mencatat, per semester I 2024 saja, utang pemerintah sudah mencapai Rp 8.444,87 triliun. Jumlah itu setara 39,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), artinya sudah lampu merah," pungkasnya
Editor : Redaksi