Sebar Hoax Soal BUMN Diganti Koperasi, Cak Imin Tuding Erick Tengah Merendahkan Diri

JAKARTA, HINews - Calon wakil presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar membantah pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan jika pasangan AMIN menang dalam kontestasi Pilpres maka Kementerian BUMN akn diganti dengan koperasi.

"Itu narasi yang dibuat-buat oleh Erick Thohir, dan itu sangat mengada-ada. Rupanya Erick kehilangan isu. Itu cara kampanye kuno," kata Ketum PKB itu kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini.

Baca Juga: Pengamat Politik Asing Ini Prediksi Prabowo Lebih Otoriter Jika Berhasil Menagi Pilpres

Gus Imin menilai cara yang dilakukan oleh Erick dengan menebar hoax merupakan upaya menaikan elektabilitas pasangan yang didukungnya.

"Tapi dengan menyebarkan berita hoax itu justru Erick tengah merendahkan diri," tegasnya.

Sementara itu, Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menegaskan bahwa AMIN berkomitmen memperkuat peran badan usaha milik negara (BUMN) melalui pembenahan tata kelola.

Hal ini sekaligus membantah adanya informasi miring bahwa AMIN hendak membubarkan atau megganti BUMN menjadi koperasi.

Baca Juga: PBNU Nonaktifkan Erick Thohir dari Ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama

Dewan Pertimbangan Timnas AMIN Awalil Rizky menyampaikan bahwa kebijakan dan program pokok terkait BUMN ditulis cukup rinci dalam submisi ke-16 dari Misi kedua AMIN untuk mewujudkan visi Indonesia adil makmur untuk semua.

"AMIN berkomitmen memperkuat peran BUMN. Sempat beredar informasi bahwa AMIN akan membubarkan BUMN atau diganti dengan koperasi, itu sangat tidak benar," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/2/2024).

"Justru dalam visi-misi AMIN sangat jelas bahwa paslon ini berkomitmen untuk memperkuat peran BUMN," sambungnya.

Awalil menilai, munculnya informasi bahwa pasangan Anies-Muhaimin yang hendak membubarkan BUMN dan diganti dengan koperasi ada pada gelaran diskusi publik untuk mengulas visi dan misi AMIN.

Diketahui bahwa selain dari pihak internal Timnas AMIN, diskusi publik ini selalu mengundang pihak eksternal, yaitu pakar dan akademisi.

Sebelumnya, dalam Diskusi Publik ke-6 mengambil tema: Penyaluran Sebagian KUR Melalui Koperasi. Salah satu narasumber dari eksternal adalah Suroto (pakar koperasi Indonesia).

Saat itu, Suroto mengemukakan ide dan gagasan yang dianggapnya radikal, yaitu mengubah bentuk BUMN dari perseroan terbatas dan perum menjadi koperasi. Suroto sebagai pihak eksternal/independen, bukan Timnas AMIN. Pernyataan ini pulalah yang kemudian dikomentari Menteri BUMN Erick Thohir. **

 

Baca Juga: Soal Adanya Temuan BPK, Ini Jawaban Muhaimin Iskandar

 

 

 

Editor : Redaksi