JAKARTA, HIN – Wacana koalisi PDI-P-Gerindra pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang sepertinya bakal terwujud. Hal tersebut menyusul dengan pertemuan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto di Istana Negara pada Rabu (17/11/2021).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai pertemuan itu sebagai sinyal semakin terbukanya koalisi dengan PDI-P pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Gelombang Kritik Kampus pada Jokowi Bakal Gerus Elektabilitas Prabowo-Gibran
"Soal kemungkinan koalisi di 2024 sangat terbuka sekali, PDI-P dan Gerindra punya sejarah pertemanan yang panjang," kata Habiburokhman, Minggu (21/11/2021).
Menurut dia, keakraban Prabowo Subianto dengan Megawati maupun Puan sejak lama terbangun. Terkait politik, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu mencontohkan bagaimana Gerindra dan PDI-P sempat bekerja sama dalam kontestasi Pemilu.
"Kami pernah kerja sama di (Pemilu) 2009 dan pernah berbeda pilihan di 2014 dan 2019, tetapi kami tidak pernah bermusuhan secara ideologi dengan mereka," ucap Anggota Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis mengtakan, pertemuan antara ketiga tokoh partai politik itu berlangsung di sebuah ruangan VVIP , saat pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berjalan dengan hangat.
Namun, Hasto tidak menjelaskan secara detail dalam kapasitas apa mereka bertemu, sebagai pejabat negara atau petinggi partai politik.
Megawati yang merupakan Presiden kelima RI dan Ketua Dewan Pengarah BPIP merupakan Ketua Umum PDI-P. Puan yang juga merupakan putri Megawati adalah Ketua DPR dan Ketua DPP PDI-P. Sedangkan Menteri Pertahanan Prabowo diketahui sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Baca Juga: Pengamat Politik Asing Ini Prediksi Prabowo Lebih Otoriter Jika Berhasil Menagi Pilpres
Hasto membeberkan detail bagaimana pertemuan ketiga tokoh itu bisa terjadi. Awalnya, kata dia, Prabowo sampai berjalan cepat untuk menghampiri Megawati.
"Lalu saya sampaikan ke Ibu, ada Pak Prabowo. Ibu Mega lalu menunggu, bersalam sapa dengan hangat, dan kemudian masuk ke ruangan VVIP bersama, dengan Mas Pramono Anung dan saya dampingi," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).
Menurut dia, banyak hal yang didiskusikan ketiganya. Hasto mengatakan bahwa pertemuan itu membahas seputar politik kebangsaan dan berbagai dinamika politik nasional.
Lantas, banyak pihak mencoba menafsirkan makna dari pertemuan antara Megawati, Puan dan Prabowo tersebut dikaitkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Juga: Prabowo Minta TKN Tidak Berbuat Curang
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, Prabowo sudah akrab dengan Megawati maupun Puan sejak lama. Terkait politik, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu mencontohkan bagaimana Gerindra dan PDI-P sempat bekerja sama dalam kontestasi Pemilu.
"Kami pernah kerja sama di (Pemilu) 2009 dan pernah berbeda pilihan di 2014 dan 2019, tetapi kami tidak pernah bermusuhan secara ideologi dengan mereka," ucapnya. (red)
Editor : A1H