JAKARTA, Harnasnews - Pasukan Iran segera membuat perhitungan kepada Israel akibat serangan brutal pasukan Zionis itu pada awal bulan lalu. Pernyataan itu ditegaskan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
dalam pidato yang disiarkan televisi setelah salat Idul Adha di Teheran dikutip dari AFP, Rabu (10/4).
Menurutnya, serangan udara yang menewaskan tujuh Garda Revolusi Iran, dua di antaranya jenderal, adalah tindakan yang kejam.
Baca Juga: Qatar dan Kuwait Ogah Pangkalan Udaranya Digunakan AS Untuk Serang Iran
"Rezim jahat melakukan kesalahan dan mereka harus dihukum dan akan dihukum," kata Khamenei
Israel memborbardir Gedung Kedutaan Besar Iran di Suriah pada 1 April 2024. Tindakan tersebut telah melanggar perjanjian Internasional yang memutuskan wilayah diplomatik tidak dapat diganggu gugat.
Sebab, kantor Kedutaan Besar bukan milik negara yang bersangkutan, melainkan milik negara lain yang memiliki hubungan diplomatik.
"Kantor konsulat dan kedutaan di negara mana pun adalah wilayah negara itu. Ketika mereka menyerang konsulat kami, itu berarti mereka menyerang wilayah kami," jelasnya.
Baca Juga: Israel Bakal Bayar Mahal Atas Tewasnya Jenderal Iran
Khamenei telah memimpin para pejabat Iran dalam serangkaian janji untuk membalas serangan tersebut yang dilakukan oleh musuh bebuyutannya, Israel.
Salah satu penasihat seniornya, Yahya Rahim Safavi, memperingatkan pada Minggu (7/4) bahwa kedutaan besar Israel tidak lagi aman.
Mengutip laman CNN, menanggapi hal itu Israel pekan lalu mengatakan bahwa mereka memperkuat pertahanannya dan menghentikan sementara cuti unit tempur menyusul ancaman pembalasan Iran.
Baca Juga: Pasukan Iran Bersiap Balas Kekejaman Tentara Zionis
Iran tidak mengakui Israel, dan kedua negara telah melakukan perang bayangan selama bertahun-tahun.
Iran menuduh Israel berada di balik gelombang serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya. **
Editor : Redaksi